Kamis, 03 Desember 2015

Makalah Tujuan Pendidikan



DASAR DAN TUJUAN DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu: Azizah Maulina Erzad, M. Pd
Description: E:\stain.jpg
Nama Kelompok :
1.      Uswatun Chasanah                 (1410310003)
2.      Ni’matul Wafa                        (1410310004)
3.      Durrotun Nafisah                    (1410310024)
4.      Nur Fuji Hidayati                    (1410310033)

Kelas : PGMI-A


 


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
TAHUN 2015


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Ilmu pendidikan lebih menitikberatkan kepada pemikiran permenungan tentang pendidikan. Pemikiran bagaimana sebaiknya sistem pendidikan, tujuan pendidikan materi pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, cara penilaian, cara penerimaan siswa, guru yang bagaimana, jadi pada intinya ilmu pendidikan lebih menitikberatkan pada teori.
Sedangkan pendidikan lebih menekankan dalam hal praktek, yaitu menyangkut kegiatan belajar mengajar. Tetapi keduanya ini tidak dapat dipisahkan secara jelas. Keduanya harus dilaksanakan secara berdampingan, saling memperkuat peningkatan mutu dan tujuan pendidikan.
Masalah dasar dan tujuan pendidikan adalah merupakan suatu masalah yang sangat fondamentil dalam pelaksanaan pendidikan. Sebab dari dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi pendidikan. Dan dari tujuan pendidikan akan menentukan ke arah mana anak didik itu dibawa.
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan. Bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan itu sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu.
Mengingat sangat pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani secara langsung masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Dalam hal ini, masing-masing negara itu menentukan sendiri dasar dan tujuan pendidikan di negaranya. Masing-masing bangsa mempunyai pandangan hidup sendiri-sendiri, yang berbeda satu dengan yang lain.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan mengupas lebih dalam tentang dasar dan tujuan pendidikan. Selanjutnya, penulis akan memaparkan dalam permasalahan itu dalam rumusan masalah.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa permasalahan yang perlu dibahas, yaitu:
1.         Bagaimana dasar dan tujuan pendidikan secara umum?
2.         Bagaimana dasar dan tujuan pendidikan dalam Islam?
3.         Bagaimana dasar dan tujuan seumur pendidikan seumur hidup?

C.  Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui dasar dan tujuan pendidikan secara umum.
2.    Untuk mengetahui dasar dan tujuan pendidikan dalam Islam.
3.    Untuk mengetahui dasar dan tujuan pendidikan seumur hidup.






















BAB II
PEMBAHASAN

A.  Dasar dan Tujuan Pendidikan Secara Umum
Dasar adalah sesuatu yang dipakai sebagai landasan untuk berpijak, dan dari sanalah segala aktivitas yang berdiri diatasnya (termasuk aktivitas pendidikan) akan dijiwai atau diwarnainya. Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Dasar-dasar pendidikan sangat penting untuk mengembangkan pendidikan yang bermartabat bagi pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Tujuan adalah sesuatu yang akan diraih dengan melakukan aktivitas tersebut atau sasaran yang hendak dicapai sekaligus merupakan pedoman yang memberi arah aktivitas yang dilakukan. Tujuan merupakan komponen penting dan sangat menentukan bahkan merupakan esensi dari pendidikan. Tujuan pendidikan memiliki berbagai tingkatan, mulai dari tujuan umum, tujuan khusus, tujuan tidak lengkap, tujuan sementara, tujuan intermediat dan tujuan insidental.[1]
Berbagai dasar dan tujuan pendidikan dapat dipaparkan sebagai berikut.
1.    Dasar dan tujuan pribadi pendidik
Tiap orang pada umumnya memiliki tujuan agar dalam hidupnya memperoleh kebahagiaan. Tetapi kebahagiaan itu relatif, tergantung dari pandangan hidup masing- masing orang. Berdasarkan “kepribadian” ini, maka dasar dan tujuan pendidikan tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:
Dasar     : “Nilai- nilai hidup (ekonomi, aestetis, intelek, sosial, politik, dan agama)”.
Tujuan   : “Agar anak didik dapat mewujudkan/ menikmati nilai- nilai hidup tersebut: memiliki kekayaan harta, menghayati keindahan dan keseniannya, memiliki pengetahuan luas, berwatak sosial, berperan dalam bidang kekuasaan, dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa”.



2.    Dasar dan tujuan pendidikan duniawi dan akhirat
Setiap orang mengerti, bahwa setelah hidupnya di dunia ini, ia akan sampai di dunia lain, yaitu dunia baka. Berdasarkan pengertian ini, maka dasar dan tujuan pendidikan dapat dipaparkan sebagai berikut:
a.    Dasar             : Agama/ kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan           : Kebahagiaan di alam baka.
b.    Dasar             : Nilai hidup duniawi.
Tujuan           : Kebahagiaan di alam fana.
3.    Dasar dan tujuan pendidikan “UMUM”
Disamping perbedaan- perbedaannya, manusia ternyata masih memiliki persamaan- persamaan dasar dan tujuan yang bersifat umum. Berdasarkan hakiki dan tugas manusia di dunia ini di dapatlah diketemukan suatu dasar dan tujuan pendidikan, yang pada umumnya dapat diterima oleh semua orang, bahkan semua bangsa.
a.    Dasar : Manusia adalah ciptaan Tuhan.
Tujuan : Memuji nama Tuhan, melaksanakan tugas daripada-Nya.
b.    Dasar : Manusia adalah insan yang memiliki kedudukan dan tugas yang    sama.
     Tujuan : Melakukan tugas kemanusiaan, membangun kebahagiaan umat manusia.
c.    Dasar : Manusia hidup mengelompok menurut bangsa dan negara.
Tujuan : Membentuk warga negara yang baik, bertanggung jawab, menciptakan masyarakat adil dan makmur.
d.   Dasar : Manusia hidup bermasyarakat.
Tujuan : Menjadi anggota masyarakat yang baik.
e.    Dasar : Manusia adalah makhluk moral.
     Tujuan : Hidup sehat baik jasmani maupun rohaninya.
Dari hal kelima diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan umum pendidikan yang sesuai dengan hakiki dan tugas manusia ialah mampu melaksanakan tugas dari Tuhan sebaik- baiknya, mampu melaksanakan tugas kemnausiaan, mampu melaksanakan tugas kewarganegaraan, mampu meaksanakan tugas kemasyarakatan, dan mampu melaksanakan tugas pribadi sebaik- baiknya.
Pendidikan bertujuan mencetak anak didik yang beriman. Wujud tujuan itu adalah akhlak anak didik yang mengacu pada kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan yang dilaksanakan di berbagai lembaga, baik lembaga pendidikan formal maupun non formal.[2] Al- Jammali (1967) menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Menunjukkan kepada manusia akan posisinya di antara makhluk yang lain, dan tentang tanggung jawabnya sebagai individu.
2.      Menjelaskan kepada manusia tentang hubungan dan tanggung dirinya sebagai bagian dari sistem sosial masyarakat.
3.      Memperkenalkan manusia terhadap alam semesta agar dapat memahami hikmah penciptaannya, dan agar dapat mengambil manfaat darinya.
4.      Memperkenalkan manusia akan Sang Pencipta alam semesta ini.
Kartini Kartono (1982) menyatakan beberapa pendapat mengenai tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut.
1.      Plato mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah mewujudkan manusia sebagai warga negara yang baik, yang menyadari kewajiban morilnya terhadap bangsa dan negara, dan bertingkah laku menurut akhlak dan moralitas yang tinggi.
2.      Kohnstamm berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah membantu seseorang dalam upaya memanusiakan dirinya sendiri untuk mencapai ketentraman batin yang paling dalam, tanpa mengganggu dan membebani orang lain.
3.      Jonas Cohn mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah membantu anak didik menjadi manusia yang mandiri dan dapat bergaul dalam masyarakat dengan sikap berbudaya yang manusiawi.
4.      Paul Haberlin menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah mengembangkan kemampuan alamiah anak didik sehingga mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya, dapat menyelesaikan permasalahan hidup yang dihadapinya.
5.      Emile Bosshart menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah mewujudkan manusia yang menyadari dirinya sendiri, selalu instropeksi, memiliki kemampuan mengembangkan potensi insaninya sendiri.
6.      Brubacher menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah melakukan proses pengembangan potensi manusia ke arah yang lebih rasional.
Indikator tercapainya tujuan pendidikan dibagi menjadi tiga tujuan mendasar, yaitu sebagai berikut.
1.      Anak didik yang cerdas. Ciri- cirinya adalah memilki tingkat kecerdasan intelektualitas yang tingga sehingga mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh dirinya sendiri ataupun membantu menyelesaikan masalah orang lain yang membutuhkannya.
2.      Anak didik yang memiliki kesabaran atau kesalehan emosional sehingga tercermin dalam kedewasaan menghadapi masalah dalam kehidupannya.
3.      Anak didik yang memiliki kesalehan spiritual, yaitu menjalankan perintah dalam ajaran agama, taat hukum, dan mengembangkan pemikiran yang positif bagi pembangunan bangsa dan negara.[3]

B. Dasar dan Tujuan Pendidikan dalam Islam
Dasar adalah landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar sesuatu tersebut tegak kokoh berdiri. Dasar pendidikan Islam adalah pondasi yang menjadi landasan atau asas agar pendidikan Islam dapat tegak berdiri tegak tidak mudah roboh karena tiupan angin kencang berupa ideologi yang muncul baik sekarang maupun yang akan datang.[4]
Menurut Imam Al-Ghazali, tujuan pendidikan yaitu pembentukan insan yang sempurna baik di dunia maupun di akhirat. Menurut Imam Al-Ghazali manusia dapat mencapai kesempurnaan apabila mau berusaha mencari ilmu dan selanjutnya mengamalkan fadilah ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. Fadilah ini selanjutnya dapat membawanya untuk dekat kepada Allah dan akhirnya membahagiakannya hidup di dunia dan akhirat.[5]
Menurut Drs. Burlian Somad mengatakan bahwa tujuan pendidikan islam itu ialah membentuk individu menjadi bercorak diri berderajat tertinggi menurut ukuran Allah. Lebih lanjut beliau menyatakan tujuan pendidikan islam itu harus sama dan sebangun dengan tujuan hidup manusia. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Az-Zariyat:56
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
Artinya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”[6]
Ada beberapa hadis Rasulullah SAW yang menunjukkan tentang suatu tujuan pendidikan, antara lain:
حدثنا محمود بن غيلان، اخبرنا ابو اسامة، عن الا عمش عن ابي صالح، عن ابي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسْ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنَّةِ.
Artinya:
“Kami diberi berita oleh Mahmud bin Ghailan, kami diberi berita oleh Abu Usamah dari A’masydari Abi Shalih, dari Abu Hurairah, beliau bersabda :Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan jalan baginya ke surga.”
انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق(رواهاحمد وبيهقي)
Artinya:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.”(H.R. Ahmad dan Baihaqi)
اكرموا اولادكم واحسنوادابهم (رواه ابن ماجة عن انس)
Artinya:
“Muliakanlah anak- anakmu dan baguskanlah budi pekertinya.” (H.R. Ibnu Majah dari Sahabat Anas)
Tujuan pendidikan Islam secara umum yaitu:
1.    Membantu pembentukan akhlak yang mulia.  Kaum muslim telah setuju bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan islam, dan bahwa mencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikan yang sebenarnya.
2.    Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan di akhirat.
3.    Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi- segi kemanfaatan. Pendidikan islam tidaklah semuanya bersifat agama, akhlak atau spiritual semata-mata, tetapi menaruh perhatian pada segi kemanfaatan pada tujuan-tujuan kurikulum dan aktivitasnya. Islam memandang manusia sempurna tidak akan tercapai kecuali memadukan antara ilmu pengetahuan dan agama, atau mempunyai kepedulian pada aspek spiritual, akhlak dan segi- segi kemanfaatan.
4.    Menumbuhkan ruh ilmiah pada anak didik dan memuaskan keinginan arti untuk mengetahui dan memungkinkan ia mengkajiilmu.
5.    Menyiapkan anak didik dari segi professional, teknis dan perusahaan supaya ia dapat menguasai profesi tertentu dan teknis tertentu agar dapat mencari rizki. Dengan demikian anak didik diharapkan dapat hidup dengan muliadisamping memelihara segi kerohanian dan keagamaan.
Pada dasarnya, ada dua tujuan pokok pendidikan islam, yaitu untuk mencapai kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan dan sekaligus untuk mencapai kesempurnaan hidup dan penghidupannya guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.[7]
Menurut Abdur Rahman Saleh Abdullah dalam bukunya Educational Theory, a Qur’anic Outlook (terjemah Arifin HM, 1991:138-153), menyatakan tujuan pendidikan islam dapat diklasifikasikan menjadi 4 dimensi berikut:
a.    Tujuan pendidikan jasmani (al- ahdaf al- jismiyyah)
Mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban tugas khalifah di bumi melalui ketrampilan- ketrampilan fisik. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah : 247
ttttA$s%ur óOßgs9 óOßgŠÎ;tR ¨bÎ) ©!$# ôs% y]yèt/ öNà6s9 šVqä9$sÛ %Z3Î=tB 4 (#þqä9$s% 4¯Tr& ãbqä3tƒ ã&s! ہù=ßJø9$# $uZøŠn=tã ß`øtwUur ,ymr& Å7ù=ßJø9$$Î/ çm÷ZÏB öNs9ur |N÷sムZpyèy šÆÏiB ÉA$yJø9$# 4 tA$s% ¨bÎ) ©!$# çm8xÿsÜô¹$# öNà6øn=tæ ¼çnyŠ#yur ZpsÜó¡o0 Îû ÉOù=Ïèø9$# ÉOó¡Éfø9$#ur ( ª!$#ur ÎA÷sム¼çmx6ù=ãB ÆtB âä!$t±o 4 ª!$#ur ììźur ÒOŠÎ=tæ ÇËÍÐÈ  
Artinya:
“Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.”
b.    Tujuan pendidikan Ruhani (al- ahdafar- ruhaniyyah)
Meningkatkan jiwa dan kesetiaan yang hanya kepada Allah semata dan melaksanakan moralitas islami. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Ali Imran : 19
¨¨¨¨bÎ) šúïÏe$!$# yYÏã «!$# ÞO»n=óM}$# 3 $tBur y#n=tF÷z$# šúïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# žwÎ) .`ÏB Ï÷èt/ $tB ãNèduä!%y` ÞOù=Ïèø9$# $Jøót/ óOßgoY÷t/ 3 `tBur öàÿõ3tƒ ÏM»tƒ$t«Î/ «!$#  cÎ*sù ©!$# ßìƒÎŽ|  É>$|¡Ïtø:$# ÇÊÒÈ  
Artinya:
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”
c.    Tujuan pendidikan akal (al- ahdaf al- aqliyyah)
Pengarahan intelegensi untuk menemukan kebenaran dan sebab-sebabnya dengan telaah tanda-tanda kekusaan Allah dan menemukan pesan-pesan ayat-ayat-Nya yang berimplikasi pada peningkatan iman kepada sang Pencipta.
d.   Tujuan pendidikan social (al- ahdaf al- ijtima’iyyah)
Tujuan pendidikan sosial adalah pembentukan kepribadian yang utuh, yang menjadi bagian dari komunitas sosial. Identitas individu tercermin sebagai “an-nas” yang hidup pada masyarakan yang majemuk.[8]
Perumusan tujuan pendidikan islam harus berorientasi pada hakikat pendidikan yang meliputi beberapa aspeknya, misalnya pertama tentang tujuan dan tugas hidup manusia. Manusia hidup bukan karena kebetulan dan sia-sia. Ia diciptakan dengan membawa tujuan dan tugas hidup tertentu. Hal ini dijelaskan dalam QS. Ali Imran :191
ttttûïÏ%©!$# tbrãä.õtƒ ©!$# $VJ»uŠÏ% #YŠqãèè%ur 4n?tãur öNÎgÎ/qãZã_ tbr㍤6xÿtGtƒur Îû È,ù=yz ÏNºuq»uK¡¡9$# ÇÚöF{$#ur $uZ­/u $tB |Mø)n=yz #x»yd WxÏÜ»t/ y7oY»ysö6ß $oYÉ)sù z>#xtã Í$¨Z9$# ÇÊÒÊÈ  
Artinya :
“(yaitu) orang- orang yang mengingat Allah sambal berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia- sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”
Tujuan manusia diciptakan hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT. Indikasi tugasnya berupa beribadah (sebagai hamba Allah) dan tugas sebagai wakil-Nya di muka bumi (khalifah Allah). Firman Allah SWT .
öööö@è% ¨bÎ) ÎAŸx|¹ Å5Ý¡èSur y$uøtxCur ÎA$yJtBur ¬! Éb>u tûüÏHs>»yèø9$# ÇÊÏËÈ  

Artinya:
“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
Kedua, memerhatikan sifat- sifat dasar manusia, yaitu konsep tentang manusia sebagai makhluk unik yang mempunyai beberapa potensi bawaan, seperti fitrah, bakat, minat, sifat dan karakter yang berkecenderungan pada rindu akan kebenaran dari Tuhan berupa agama Islam. Hal ini terdapat dalam QS. Al-Kahfi : 29
ÈÈÈÈ@è%ur ,ysø9$# `ÏB óOä3În/§ ( `yJsù uä!$x© `ÏB÷sãù=sù ÆtBur uä!$x© öàÿõ3uù=sù 4 !$¯RÎ) $tRôtGôãr& tûüÏJÎ=»©à=Ï9 #·$tR xÞ%tnr& öNÍkÍ5 $ygè%ÏŠ#uŽß  4 bÎ)ur (#qèVŠÉótGó¡o (#qèO$tóム&ä!$yJÎ/ È@ôgßJø9$%x. Èqô±o onqã_âqø9$# 4 š[ø©Î/ Ü>#uŽ¤³9$# ôNuä!$yur $¸)xÿs?öãB ÇËÒÈ  
Artinya :
“ dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”
Ketiga, tuntutan masyarakat. Tuntutan ini baik berupa pelestarian nilai- nilai budaya yang telah melembaga dalam kehidupan suatu masyarakat, maupun pemenuhan terhadap tuntutan kebutuhan hidupnya dalam mengantisipasi perkembangan dunia modern.[9]

C. Dasar dan Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
Ada beberapa dasar yang menyatakan bahwa pendidikan seumur hidup itu penting, dasar tersebut ditinjau dari beberapa aspek yang meliputi:
1.    Dasar idiologi
Dasar idiologi didasarkan pada adanya persamaan hak setiap manusia yang hidup bahwa setiap manusia yang lahir memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan sebagaimana yang tercermin pada pasal 31 UUD 1945 yang berbunyi “setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran”. Dalam pasal di atas untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran tidak ada batasan umur.
2.    Dasar filosofis
Dasar filosofis bahwa sesungguhnya hakekat dan kodrat manusia memiliki dasar sebagai mahluk pribadi yang bertanggung jawab dengan kebutuhan-kebutuhan pribadi baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Kebutuhan jasmani meliputi pemenuhan makan,pakaian, tempat, berkeluarga dan seterusnya. Sedangkan kebutuhan rohani meliputi rasa aman, rasa nyaman, kepuasan, kebahagiaan dan terpenuhinya harapan-harapan hidup serta pemenuhan pengalaman dan pengetahuan termasuk di dalamnya adalah belajar dalam rangka mengembangkan kemampuan untuk selalu maju dan berkembang kualitas hidupnya melalui belajar seutuhnya.
3.    Dasar sosial budaya
Manusia adalah mahluk yang bersosial dan berbudaya. Mereka merupakan pewaris dan penerus tata nilai. Mereka akan menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari rakyat indonesia dan kebudayaannya. Pendidikan harus mampu menyadarkan dan penghayatan agar dapat mengamalkan nilai-nilai yang baik karena nilai-nilai tersebut hidup dan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu pendidikan berperan untuk mewariskan dan melestarikan tata nilai sosial budaya selain nilai pengetahuan.
       Adapun tujuan pendidikan seumur hidup adalah:
1.    Memberikan kesempatan untuk belajar bagi setiap manusia sepanjang umurnya tanpa adanya batas yang mengikat dirinya.
2.     Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai kodrat dan hakikinya yaitu seluruh aspek pembawaannya secara optimal.
3.    Memperbaiki dan memperluas wawasan dan pengetahuan yang berguna dalam merubah kehidupan yang lebih baik.
4.    Meningkatkan penyadaran dan intropeksi diri dalam menjalani hidup tanpa harus merasa terbebani dan tertekan akaibat kurangnya pengetahuan yang dimiliki
5.    Meningkatkan kesadaran bermasayarakat, berbangsa dan bernegara.
Secara umum pendidikan seumur hidup memiliki tujuan untuk membangun manusia seutuhnya yang berwawasan luas, memiliki pengetahuan, berbudi pekerti yang baik sesuai dengan tuntutan masayarakat, bertanggung jawab sebagai manusia, hamba Tuhan, warga negara dan masyarakat.


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah.
Tujuan adalah sesuatu yang akan diraih dengan melakukan aktivitas tersebut atau sasaran yang hendak dicapai sekaligus merupakan pedoman yang memberi arah aktivitas yang dilakukan. Tujuan pendidikan memiliki berbagai tingkatan, mulai dari tujuan umum, tujuan khusus, tujuan tidak lengkap, tujuan sementara, tujuan intermediat dan tujuan insidental.
Dasar pendidikan Islam adalah pondasi yang menjadi landasan atau asas agar pendidikan Islam dapat tegak berdiri tegak tidak mudah roboh karena tiupan agiin kencang berupa ideologi yang muncul baik sekarang maupun yang akan datang.
Menurut Imam Al-Ghazali, tujuan pendidikan yaitu pembentukan insan yang sempurna baik di dunia maupun di akhirat. Menurut Imam Al-Ghazali manusia dapat mencapai kesempurnaan apabila mau berusaha mencari ilmu dan selanjutnya mengamalkan fadilah ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. Fadilah ini selanjutnya dapat membawanya untuk dekat kepada Allah dan akhirnya membahagiakannya hidup di dunia dan akhirat.
Ada beberapa dasar yang menyatakan bahwa pendidikan seumur hidup itu penting, dasar tersebut ditinjau dari beberapa aspek yang meliputi: dasar idiologi, dasar filosofis, dan dasar sosia budaya. Adapun tujuan pendidikan seumur hidup adalah: Memberikan kesempatan untuk belajar bagi setiap manusia sepanjang umurnya tanpa adanya batas yang mengikat dirinya, mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai kodrat dan hakikinya yaitu seluruh aspek pembawaannya secara optimal, memperbaiki dan memperluas wawasan dan pengetahuan yang berguna dalam merubah kehidupan yang lebih baik, meningkatkan penyadaran dan intropeksi diri dalam menjalani hidup tanpa harus merasa terbebani dan tertekan akaibat kurangnya pengetahuan yang dimiliki, meningkatkan kesadaran bermasayarakat, berbangsa dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA

Falah, Ahmad. 2010. Hadits Tarbawi. Kudus : Nora Media Enterprise.
Kadir, Abdul dkk. 2012. Dasar- dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakkir. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Prenada Media Group.
Tatang. 2012. Ilmu pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Uhbiati, Nur dan Abu Ahmadi. 1997. Ilmu Pendidikan Islam (IPI). Bandung : Pustaka Setia.
Umar, Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Amzah.



[1] Abdul Kadir, dkk. Dasar- dasar Pendidikan. (Jakarta: Kencana, 2012). Hlm. 75.
[2] Tatang. Ilmu pendidikan. (Bandung: Pustaka Setia, 2012). hlm. 61.
[3] Tatang. Ilmu pendidikan. ............ hlm. 63- 64.
[4] Nur Uhbiati, Abu Ahmad,  Ilmu Pendidikan  Islam (IPI), (Bandung : Pustaka Setia, 1997), hlm. 24.
[5] Nur Uhbiati, Abu Ahmad,  Ilmu Pendidikan  Islam (IPI),........... hlm. 38.
[6] Nur Uhbiati, Abu Ahmad,  Ilmu Pendidikan  Islam (IPI),........... hlm. 69.
[7]Ahmad Falah, Hadits Tarbawi, (Kudus : Nora Media Enterprise, 2010), hlm. 26-30
[8] Bukhari Umar, IlmuPendidikan Islam, (Jakarta : Amzah, 2010), hlm.60
[9]Abdul Mujib, Jusuf  Mudzakkir, Ilmu Pendidikan  Islam, (Jakarta : Prenada Media Group, 2006), Hlm.72